Present Simple tense adalah tense paling penting. Simak artikel berikut untuk mempelajari caranya menggunakan Present Simple tense dengan baik dan benar.
Perkenalan Present Simple Tense
Berdasarkan artikel oleh Ginseng English, 57.51% dari semua kata kerja yang digunakan dalam percakapan dan tulisan di bahasa Inggris menggunakan Present Simple tense. Oleh karena itu, sangat penting untuk menguasai tense ini.
Satu hal yang membuat orang bingung saat belajar Present Simple tense adalah memahami keterkaitannya dengan waktu Present (sekarang). Saat kita menggunakan Present Simple Tense, kita berbicara tentang apa yang dianggap sebagai fakta oleh pembicara atau penulis pada detik ini (sekarang). Konsep ini sangat penting untuk benar-benar memahami Present Simple tense. Karena kita membahas tentang pendapat pembicara atau pendengar pada detik ini, bukan berarti tindakannya harus terjadi pada detik ini. Kita bisa menggunakan Present Simple Tense untuk membahas tentang tindakan di masa depan atau masa lalu.
Itu alasan jika menggunakan Present Simple kita bisa membahas tentang sesuatu yang dijadwalkan di masa depan atau membahas tentang hal rutin yang dimulai di masa lalu, dan ingin kita lanjutkan di masa depan atau untuk menceritakan sesuatu yang terjadi di masa lalu. Untuk memahami lebih jauh tentang topik ini, silahkan lanjut membaca artikel ini.
Hal Dasar Tentang Present Simple Tense
Ada tiga hal penting yang harus kita pahami mengenai present simple tense:
Pertama: Present Simple tense digunakan untuk membahas tentang fakta. Tapi fakta di sini bukan berarti fakta secara ilmiah, tapi apa saja yang dianggap betul atau benar oleh pembicara atau penulis.
Kedua: Present Simple tense berkaitan dengan waktu sekarang. Tapi kita tidak membahas tentang tindakan yang dilakukan sekarang, tapi kita membahas tentang apa yang dianggap sebagai fakta sekarang oleh pembicara atau penulis.
Ketiga: Present Simple tense itu imperfective (tidak sempurna). Itu berarti bahwa kita melihat berjalannya tindakan itu dan menganggap itu sebagai tindakan yang belum selesai saat berbicara atau menulis. Entah tindakannya sudah mulai atau belum, itu tidak penting. Itulah alasan tindakan bisa di masa depan, seperti hal yang dijadwalkan di masa depan.
Empat Cara Menggunakan Present Simple Tense
Ada empat cara utama untuk menggunakan Present Simple tense. Berikut penjelasannya.
1) Fakta Tetap
Kita bisa menggunakan Present Simple tense untuk membahas tentang fakta yang mempunyai durasi panjang dan kita mungkin menganggapnya sebagai fakta atau keadaan bersifat tetap. Walaupun fakta atau keadaannya bisa berubah di masa depan, pembicara atau pendengar menganggap keadaannya punya sifat tetap pada waktu berbicara atau menulis. Konsep ini akan menjadi lebih mudah dimengerti jika kita membandingkannya dengan Present Progressive tense.
Present Simple: I live in Jakarta
Aku tinggal di Jakarta.
Present Progressive: I’m living in Jakarta.
Aku sedang tinggal di Jakarta.
Walaupun hampir semua orang akan pindah rumah suatu saat dalam kehidupannya, saat kita sudah lama tinggal di dalam satu rumah, kita menganggap tempat itu sebagai rumah tetap. Itu menjadi bagian dari identitas kita. Saat aku mengatakan “I live in Jakarta”, aku menjelaskan bahwa aku menganggap Jakarta sebagai rumah tetapku. Tapi saat aku mengatakan “I’m living in Jakarta”, aku tidak menganggap tempat itu sebagai rumah tetap, melainkan hanya menganggapnya sebagai tempat singgah.
Present Simple: I feel happy.
Aku merasa senang.
Present Progressive: I’m feeling happy.
Aku sedang merasa senang.
Di kalimat di atas, kita menghadapi konsep yang sama. Walaupun tidak ada satupun orang yang selalu senang, kita bisa menganggap keadaan senang itu sebagai fakta tetap atau hal yang singkat saja. Dalam “I feel happy”, aku menjelaskan bahwa aku merasa senang dan perasaan itu tetap. Tapi saat aku mengatakan “I’m feeling happy”, aku menjelaskan bahwa keadaan senang itu tidak menetap dan ada keraguan bahwa apakah perasaan itu akan berlanjut di masa depan.
I am 20 years old.
Aku berumur 20 tahun.
Kita juga sudah tahu itu mustahil bahwa orang akan berumur 20 tahun selamanya. Tapi kita menganggap usianya sebagai fakta yang tepat (fakta saat ini) dan keadaan itu akan tetap untuk satu tahun lamanya.
My favourite food is bakso.
Makanan favoritku adalah bakso.
Kita sedang membahas tentang hal yang benar pada detik ini saat berbicara. Aku tetap manusia dan seleraku bisa berubah seiring berjalannya waktu. Tapi pada detik itu saat berbicara, itu fakta tetap bahwa aku suka makanan itu.
I am happy.
Aku senang.
Cats hate water.
Kucing tidak suka air.
God is all knowing.
Tuhan tahu segalanya.
Water boils at 100°C.
Air mendidih pada 100°C.
2) Fakta Rutin
Kita bisa menggunakan Present Simple tense untuk membahas tentang rutinitas kita, yaitu hal yang sering kita lakukan, mulai dari masa lalu sampai sekarang, dan hal tersebut ingin kita lanjutkan di masa depan. Intinya, tindakannya belum selesai karena ada niat dilanjutkan. Rutinitas kita dianggap sebagai fakta karena itu hal yang selalu dilakukan dengan rajin.
I wake up at 7am every morning.
Aku bangun jam 7 setiap pagi.
I usually sleep 8 hours a night.
Aku biasanya tidur 8 jam setiap malam.
She reads books all the time.
Dia selalu membaca buku.
They visit Bali twice a year.
Mereka mengunjungi Bali dua kali setahun.
Biasanya dalam kalimat tentang rutinitas, kita akan menggunakan adverbia seperti usually, normally, all the time, most days dll… Tapi kadang-kadang kita akan menghadapi Present Simple untuk membahas rutinitas tanpa bantuan adverbia.
He paints a picture.
Dia mengecat sebuah gambar.
He paints pictures.
Dia memiliki rutin mencat gambar.
Dalam kalimat di atas, kita bisa melihat bahwa tindakan yang plural bisa memiliki makna rutin.
He drives lorries.
Dia memiliki rutinitas menyetir truk-truk (mungkin pekerjaannya)
I collect old coins.
Aku memiliki rutinitas mengumpulkan uang logam.
She runs marathons.
Dia memiliki rutinitas lari maraton.
Biasanya, jika kita menggunakan beberapa kata kerja Present Simple dalam satu kalimat, kita akan mengurutkan dari tindakan pertama sampai terakhir.
I wake up, shower, brush my teeth and pray.
Aku bangun, kemudian aku mandi, sesudah itu aku gosok gigi dan setelah selesai semuanya, aku berdoa.
Saat berbicara tentang rutinitas, itu juga bisa berguna jika kita membahas tentang dua frase ini:
What are you doing?
Kamu sedang apa?
What do you do?
Apa rutinitas keseharianmu? (Biasanya untuk menanyakan tentang pekerjaan)
Banyak orang kebingungan saat melihat “what do you do?” dan berpikir itu mungkin digunakan untuk menanyakan tentang apa yang sedang dilakukan seseorang. Jika kita berbicara tentang tindakan dalam Present Simple tense, itu adalah tindakan yang singkat. Lihat poin ke 4 di bawah untuk belajar lebih dalam tentang konsep ini. Jika kita ingin bertanya orang sedang apa, kita beranggapan bahwa tindakan mereka lebih panjang dari satu detik, yaitu bukan tindakan yang singkat. Karena kita melihat tindakannya sebagai sesuatu yang sedang berjalan, kita akan menggunakan Present Progressive (what are you doing?).
Karena “what do you do” bukan tentang tindakan yang sedang dilakukan, itu berarti harusnya Present Simple tense dalam konteks ini maksudnya tentang rutinitas.
3) Fakta Yang Dijadwalkan
Kita bisa menggunakan Present Simple tense untuk membahas tentang hal yang dijadwalkan. Itu bisa hal yang dijadwalkan oleh manusia seperti jam berangkatnya kereta api atau hal yang dijadwalkan alam semesta atau Tuhan seperti waktu matahari terbit. Hal ini dianggap sebagai fakta oleh pembicara atau penulis sekarang pada detik ini. Tindakan yang dijadwalkan bisa terjadi sekarang detik ini atau terjadi nanti di masa depan. Intinya, tindakannya belum selesai. Kita harus memperhatikan bahwa satu fakta yang menyatukan setiap penggunaan Present Tense itu bahwa tindakannya belum selesai.
The plane departs tomorrow afternoon.
Pesawatnya berangkat besok sore.
Pesawatnya dijadwalkan berangkat besok sore pada jam tertentu. Kita menganggap ini sebagai fakta yang dijadwalkan dan tindakannya belum selesai. Kita juga tahu bahwa penerbangan itu bisa dibatalkan nanti, tapi saat kalimat itu ditulis atau diucapkan, itu masih fakta bahwa pesawat akan berangkat pada jam yang dijadwalkan.
The train leaves now.
Kereta api berangkat sekarang.
Kereta apinya dijadwalkan berangkat sekarang. Kita menganggap ini sebagai fakta yang dijadwalkan. Hal yang juga penting untuk diperhatikan adalah tindakan ini tidak berada di masa lalu karena itu belum selesai. Itulah alasan kita menggunakan Present Simple tense. Dalam konteks ini, itu mungkin berarti bahwa kita harus buru-buru karena kereta apinya mau berangkat sekarang dan jika kita telat beberapa detik saja, bisa ditinggalkan.
4) Fakta Yang Ditampilkan Seolah Tanggapan Langsung
Kita bisa menggunakan Present Simple tense untuk menceritakan sesuatu yang terjadi di masa lalu atau yang sedang terjadi detik ini. Walaupun tindakannya mungkin sudah di masa lalu, kita menceritakan kejadiannya seperti baru terjadi sekarang. Kita diberitahu langsung apa yang terjadi atau diberikan persepsi bahwa itu sedang terjadi detik ini. Seperti film yang sudah direkam dan semuanya sudah terjadi jauh sebelum ditonton, tapi kita sebagai penonton tetap melihat film dari pandangan bahwa itu semuanya terjadi pada detik ini. Jika suatu tindakan sedang terjadi, artinya tindakan tersebut belum selesai dan tindakannya masih berjalan. Walaupun tindakannya mungkin singkat dan berjalan satu detik saja, kita tetap menanggapi tindakannya sebagai tindakan yang berjalan dan belum selesai saat menanggapinya.
He shoots, he scores!
Dia menyepak bola, dia mencetak gol.
Komentator sepak bola sering menggunakan Present Simple tense untuk memberitahu kita secara langsung tentang apa yang ditanggapi oleh komentator.
So he walks into the shop and approaches me and asks me how to exit the shop.
Nah, dia masuk ke toko itu, mendekatiku dan bertanya padaku bagaimana cara keluar dari toko itu.
Jika orang menceritakan sesuatu yang terjadi di masa lalu, mereka bisa menceritakan itu menggunakan Present Simple tense.
Bentuk ini sering digunakan untuk lelucon dan juga dalam buku resep.
First chop the tomatoes and onion, and then mix them together.
Potong tomat dan bawang merah, lalu campurkan keduanya (aduk).
Kadang-kadang kita bisa menemui bentuk ini dalam konteks mendeklarasikan sesuatu. Bentuk ini lebih formal dan hanya digunakan dalam konteks tertentu dalam bisnis, mahkamah dan saat memberi gelar.
I accept your offer.
Aku terima tawaranmu.
I name this ship The Titanic.
Aku namakan kapal ini The Titanic.
I sentence you to two years in prison.
Aku memvonis kamu dua tahun di penjara.
I now pronounce you husband and wife.
Aku sekarang mendeklarasikan kalian sebagai suami istri.
Referensi
https://ginsengenglish.com/blog/english-verb-tense-frequency